sistem manajerial perusahaan
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ilmu
Pengetahuan dan teknologi telah berkembang dengan sangat pesat dewasa ini
sehingga dapat menawarkan banyak kemudahan dalam berbagai kegiatan, mulai dari
skala individu hingga Industri. Kehadiran teknologi ini dimanfaatkan untuk
menggantuka pekerjaan yang sebelumnya dilakukan manual kini dapat dilakukan
dengan lebih efisiens, efektif dan teliti sehingga mengurangi kesalahan akibat
adanya faktor human error.
Perkembangan dunia sistem informasi merupakan
salah satu contoh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mengalami
kemajuan pesat. Sistem Informasi merupakan sekumpulan komponen informasi yang
saling terintegrasi untuk menghasilkan tujuan yang spesifik. Komponen yang
dimaksud diantaranya komponen Input model, output, teknologi database, dan
komponen pengendali. hampir tidak ada keterbatasan antara ruang dan waktu
sehubungan dengan teknologi sistem informasi tersebut, terutama perkembangan
Internet, intranet maupun ekstranet. Dimana dengan menggunakan teknologi ini,
Informasi dari suatu tempat yang jauh dapat diketahui dengan mudah menggunakan
teknologi ini pada waktu yang bersamaan, tentunya efisiensi ini sangat
mengurangi biaya pejalanan dan dapat digunakan unutk mengatur strategi yang
tentunya dapat lebih menguntungkan perusahaan.
Pizza Hut
dan KFC merupakan contoh perusahaan pertama yang memanfaatkan perkembangan
Teknologi komputer yang menjadi dasar penerapan aplikasi nyata penggunaan media
komunikasi dan pengolahan data perusahaan. Kedua perusahaan ini terus
mengembangkan sistem informasinya untuk menunjang
bisnisnya agar lebih efektif dan berdaya saing
tinggi. Pizza Hut dan KFCmengggunakan sistem informasi berbasis komputer untuk
mengembangkan sistem order yang berbasis internet, melengkapi sistem order via
telepon. Bahkan merambah ke sistem jejaring sosial seperti facebook dan twitter
untuk membangun komunitas melalui situs tersebut serta berbagai penawaran promo
via email dan internet. Hal ini terbukti meningkatkan keuntungan perusahaan.
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi tipe sistem informasi yang
digunakan pada Pizza Hut dan KFC.
2. Mengetahui bagaimana OSS dan MSS yang diterapkan
di KFC dan Pizza Hut dapat mendukung bisnis operasi, mendukung keputusan, dan
keunggulan strategik.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Sejarah Perusahaan
2.1.1 Pizza Hut
Pizza Hut
merupakan perusahaan yang bergerak di bidang waralaba makanan internasional
yang berdiri pada tahun 1958. Perusahaan ini menjadi perusahaan terbesar dalam
rantai distribusi pizza di dunia. Pizza Hut dikenal seagai pemimpin pasar dengan
penjualan $25 milyar pizza category
semenjak tahun 1971 dengan hampir 12.000 restoran. Pizza Hut hadir di Indonesia
untuk pertama kalinya pada tahun 1984, dan merupakan restoran pizza pertama di
Indonesia. Saat ini, Pizza Hut sudah dapat ditemui mudah di kota-kota besar di
seluruh Indonesia. Pizza hut menawarkan fasilitas yang lengkap baik dari
pelayanan maupun produk yang dijual. Fasilitas pelayanan yang paling utama
yaitu sistem order atau pesan makanan
melalui hotline khsusus dan akan
diantar ke rumah. Pizza Hut Menerapkan sistem informasi pada sistem Point of sale dan operasi toko serta
pemesanan secara online di www.pizzahutdelivery.com. Kualitas layanan merupakan poin penting dalam pengembangan sistem
informasi menejemen dalam pelayanan Pizza Hut.
2.1.2 KFC
PT Fastfood Indonesia merupakan pemilik tunggal
waralaba KFC di Indonesia yang didirikan oleh Gelael Group pada tahung 1978.
Pertumbuhan perusahaan yang cepat membuat manajemen memutuskan bergabung dengan
Salim Group sebagai pemegang saham utama pada tahun 1990. Padda tahun 1993
perusahaan terdaftar sebagai emiten di bursa efek jakarta sebagai langkah
memperbesar pasar KFC. Keberhasilan perseroan menjadikan KFC pemimpin pasar
restoran cepat saji. Perseroan senantiasa memonitor posisi pasar dan kualitas
KFC dari berbagai bidang. Evaluasi salah satunya dilakukan berdasarkan masukan
dari konsumen untuk meningkatkan kualitas produk, layanan dan fasilitas melalui
Brand Image Tracking Study (BITS) dan
Champs Management System (CMS).
2.1.3 YUM!
Pizza hut
dan KFC berada dibawah naungan perusahaan yang sama, yaitu YUM! Brands inc,
yang merupakan perusahaan publik di Ameika serikat yang juga pemilik warlaba
Taco Bell, A&W, dan Long Jhonn silvers.
YUM! Brans
awalnya adalah perusahaan bernama Tricon Global Restaurant Inc., yang didirikan
pada oktober 1997, hasil dari spin out
(Pemisahan) unit usaha PepsiCo, yang memiliki dan mewaralabakan merk jaringan
KFC, Pizza Hut dan Taco Bell diseluruh dunia.
Pada
Maret 2002, Tricon mengakuisisi perusahaan resto yang bermarkas di Lexington,
Kentucky, bernama Yorkshire Global Restaurants, pemilik jaringan resto Long
John Silver’s dan A&W All-American Food. Menyusul proses penyatuan usaha
ini, pada Mei 2002 nama Tricon berubah menjadi Yum! Brands Inc.
Pada 2003, perusahaan dengan nama
baru ini meluncurkan gerai resto WingStreet, sebagai unit combo hibrid yang
menggunakan waralaba Pizza Hut yang sudah ada dan digabungkan dengan resto
Pasta Bravo. Langkah ini merupakan kelanjutan dari akuisisi Yum! terhadap
konsep Pasta Bravo, yang dibeli dari Pasta Bravo, Inc., perusahaan asal Aliso
Viejo, California, seharga US$ 5 juta. Kemudian, pada 2004, sebuah restoran
gaya kafetaria East Downing diujicoba di Shanghai. Karena gagal, Yum!
menggantikannya dengan model resto KFC, yang kemudian memperoleh sukses di
pasar Cina. Pada Oktober 2009, manajemen Yum! meluncurkan gerai resto Wing
Street secara nasional (di AS). Selama 2007-08, ada seribu gerai resto
WingStreet yang dibuka dalam setahun.
Saat
ini, Yum! punya 1,2 juta karyawan yang bekerja di lebih dari 38 ribu gerai
restoran di 110 negara/teritori. Perusahaan ini mengoperasikan dan
mewaralabakan beberapa rantai resto terkenal KFC, Pizza Hut dan Taco Bell. Pada
2010, omset total perusahaan yang duduk di peringkat 214 daftar Fortune 500 ini mencapai US$ 11 miliar.
Perusahaan ini punya tiga divisi besar, yakni Divisi AS, Divisi Internasional
(Yum! Restaurants International) dan Divisi Cina. Pada 2010, di luar AS, Yum!
membuka rata-rata empat gerai resto baru setiap hari, menjadikannya leader dalam hal pengembangan jaringan
ritel internasional.
2.2.1 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Sistem
Informasi Manajemen (SIM) menurut beberapa pakar dibidang teknologi informasi
adalah serangkaian sub-sistem informasi berbasis komputer yang terkoordinasi,
menyeluruh dan terpadu. Sehingga mampu memilih, menympan, mengelola dan menarik
kembali data olahan, serta dapat menyediakan informasi bagi para pemakai dengan
kebutuhan serupa. Umumnya terdapat suatu divisi yang mendukung fungsi operasi,
manejemen serta untuk mengurangi ketidakpastian
dalam pengambilan keputusan. Divisi ini
memanfaatkan perangkat keras (Hardware),
dan perangkat lunak (software),
pedoman prosedur, model manajemen dan keputusan. Informasi tersebut tersedia
dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus dan output dari simulasi
matematika. Infomasi output digunakan oleh user dalam perusahaan saat membuat
keputusan dalam memecahkan masalah.
Menurut
Barry E.Cushing dalam Jogiyanto (2005), sistem informasi manajemen adalah
kumpulan dari manusia dan sumber daya modal di dalam suatu organisasi yang
bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk mengahasilkan informasi
yang berguna untuk semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan
pengendalian.
Sedangkan
menurut Frederick H.Wu dalam Jogiyanto (2005), sistem informasi manajemen
adalah kumpulan-kumpulan dari sistem-sistem yang menyediakan informasi untuk
mendukung manajemen.
Menurut
Gordon B.Davis (1985) sistem informasi manajemen adalah suatu serapan teknologi
baru kepada persoalan keorganisasian dalam pengolahan transaksi dan pemberian
informasi bagi kepentingan keorganisasian.
Masih
menurut Gordon.B Davis, dalam Jogiyanto (2005) sistem informasi manajemen
merupakan suatu sistem yang melakukan fungsi-fungsi untuk menyediakan semua
informasi yang mempengaruhi semua operasi organisasi.
Menurut
George M.Scott, sistem informasi manajemen adalah serangkaian sub-sistem
informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang
mampu yang mampu mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat
serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan
sifat manajer atas dasar criteria mutu yang telah ditetapkan.
Jadi dari
beberapa definisi tersebut,dapat dirangkum bahwa Sistem Informasi Manajemen
adalah kumpulan dari interaksi sistem-sistem dan sub-sistem informasi
terkoordinasi yang menghasilkan informasi yang berguna untuk pengambilan
keputusan manajemen.
Gambar 1. Komponen Sistem Informasi 2.2.2. Jenis jenis Sistem Informasi
Menurut
O’Brien (2005), secara konsep aplikasi sistem informasi yang diimplementasikan
dalam dunia bisnis saat ini dapat diklasifikasikan sebagai sistem informasi
operasi atau menejemen sepeti ditunjukkan gambar berikut

Gambar 2. Jenis Sistem Informasi
Berdasarkan
Gambar 2, dapat disimpulkan sistem informasi dibagi menjadi kelompok besar
yaitu:
a.
Sistem pendukung Operasi (Operation Support System)
Sistem informasi ini dibutuhkan untuk memproses
data yang dihasilkan oleh dan digunakan dalam operasi bisnis. Sistem pendukung
operasi ini menghasilkan berbagai prosuk informasi yang digunakan para manager.
Peran dari sistem pendukung operasi perusahaan bisnis adalah memproses
transaksi bisnis secara efisien, mengendalikan
proses industri, mendukung komunikasi, memperbaharui data perusahaan, dan
kerjasama antar perusahaan. Sistem pendukung operasi ini dibagi menjadi empat
bagian, yaitu :
1.
Sistem Pengolahan Khusus (Specialzed processing System)
2.
Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing System)
3.
Sistem Pengendalian Proses (Process Control Systems)
4.
Sistem Kerjasama Perusahaan (Enterprise Collaboration system)
b.
Sistem Pendukung manajemen (Management support system)
Sistem pendukung manajemen menyediakan informasi
dalam bentuk laporan untuk para manager dan proffesional bisnis adalah tugas
yang cukup rumit, sehingga dibutuhkan suatu sistem pendukung operasi yang
disebut dengan sistem pendukung manajemen. Sistem pendukung Manajemen itu
sendiri dibagi menjadi 4 bagian yaitu :
1.
Sistem Informasi Manajemen (Management Information System)
2.
Sistem Pendukung keputusan (Decision support System)
3.
Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information System)
4.
Sistem Pengolahan khusus (Specialized Information System)
2.2.3 Sistem Informasi Untuk Pengambilan
Keputusan Management
Sistem
Informasi Manajemen merupakan suatu sitem informasi yang dirancang untuk
menyediakan informasi akurat, tepat waktu danrelevan, yang merupakan hal
penting yang dibutuhkan para manager. Konsep SIM diantaranya meningkatkan
efisiensi dan efektifitas. Hal ini didukung SIM karena menitik beratkan pada
orientasi Management (Management
orientation) dari suatu pengolahan informasi pada suatu bisnis yang
diharapkan mendukung pengambilan keputusan management. Penggunaan SIM pada
suatu bisnis merupakan suatu integrasi yang berhubungan, bukan suatu Sistem
Informasi yang dapat berdiri sendiri.
PEMBAHASAN
3.1 SISTEM INFORMASI YANG DIGUNAKAN PIZZA HUT
Pelayanan
yang memuaskan merupakan visi yang dipegang oleh Pizza Hut. Untuk mencapai visi
tersebut Pizza Hut merancang suatu sistem informasi yang berbasiskan IT
sehingga bisa menunjang seluruh aktivitas bisnis Pizza Hut. Sistem informasi di
Pizza Hut mencakup Operating Support
System (OSS) dan Managing Support System (MSS).
3.1.1
Operating Support System
Sistem
informasi selalu dibutuhkan untuk memproses data yang dihasilkan oleh dan
digunakan dalam operasi bisnis. Sistem pendukung operasi semacam ini
menghasilkan berbagai produk informasi yang paling dapat digunakan oleh para
manajer. Peran dari sistem pendukung operasi perusahaan bisnis adalah untuk
secara efisien memproses transaksi bisnis, mengendalikan proses industrial, mendukung
komunikasi dan kerjasama perusahaan, serta memperbarui database perusahaan.
Operating system yang digunakan oleh Pizza Hut dibagi kembali menjadi beberapa
macam yaitu:
a. Transaction Processing System
(TPS)
Pizza Hut dalam
melakukan trasnsaksi telah mempunyai jaringan komputer yang terintegrasi dengan
customer yang menyediakan informasi pemesanan. Transaction Processing System yang digunakan oleh Pizza Hut adalah Point of Sale (POS) System, yang
merupakan bagian yang paling vital dalam proses operasional, transaksi dengan
konsumen yang melibatkan interaksi langsung dengan pelanggan dan data base
perusahaan secara simultan, kemampuan hardware dan software yang dapat
diandalkan merupakan faktor kunci kelangsungan operasional. Pizza Hut juga
malakukan investasi untuk mengembangkan POS yang memiliki kaitan sangat erat
dengan bagian backstore operation.
Online System bekerja antara front office (melalui POS) dan bagian belakang
(backstore operation).
Aliran kerja
Operasional Pizza Hut diterjemahkan dari secara baku ke dalam proses
otomatisasi. Pesanan diterima pelanggan oleh sistem point of sale (Order station)
yang akan di catat olehwork station sebagai pengumpul data kolektif dari beberapa order
station. Kemudian pesanan akan langsung
diproses oleh dapur dengan hard copy document transaction sebagai perintah kerja. Seluruh data
transaksi kemudian disimpandalam file server, sedangkan driver routing
diperlukan sebagai pengawas kegiatan operasional yang akan dipantau langsung
oleh Head Quarter melalui jaringan
WAN.
b. Enterprise Collaboration System
(ECS)
Perusahaan waralaba
Pizza Hut telah mulai melakukan aliansi bisnis dengan menggunakan intranet,
ekstranet, dan internet untuk membangun jaringan komunikasi global baik dengan
customer, pihak internal, supplier, dan pihak lainnya yang terkait dalam
system. Merupakan sistem informasi yang berkaitan dengan tim pendukung,
kelompok kerja, peningkatan komunikasi dan produktivitas perusahaan dan
kolaborasi mengenai bentuk aplikasinya, dan otomatisasi pekerjaan. Misalnya
memfasilitasi dalam elektronik mail untuk mengirim dan menerima pesan
elektronik, dan termasuk menggunakan video
conference dan lain-lain.
Sistem ini juga
digunakan untuk keperluan koordinasi dan pertukaran informasi di internal
perusahaan, misalkan antar outlet Pizza Hut akan dihubungkan ke dalam satu
jaringan sehingga koordinasi dan pertukaran informasi dapat mudah dilakukan.
c. Process Control System
Pizza Hut
telah mengembangkan in house system
bernama Pizza Hut Management System. Sistem ni menyediakan
aplikasi yang mendukung store manager
untuk melakukan bussiness forecasting, Inventory management dan human resource
management. Process control ini, outlet-outlet Pizza Hut dapat beroperasi
dengan efektif dan efisien sehingga memaksimalkan profit. sistem ini tersambung
secara otomatis dengan kantor pusat (Head Quarter), sehingga para manager dapat
memonitor performa, melakukan kontrolserta koordinasi dengan tiap outletnya.
3.1.2 Management
Support System
Sistem ini
pada hakekatnya muncul ketika aplikasi sistem informasi berfokus pada
penyediaan informasi dan dukungan dalam pengambilan keputusan yang efektif oleh
para manajer. Karena menyediakan informasi dan memberikan dukungan dalam
pengambilan keputusan oleh semua level manajer dan profesional bisnis adalah
tugas yang cukup sulit, maka diperlukan suatu sistem pendukung operasi yang
disebut dengan sistem pendukung manajemen.
Sistem Informasi ini
menyediakan informasi dalam bentuk laporan dan tampilan kepada para manajer dan
professional bisnis. Contohnya kepada manajer penjualan yang dapat menggunakan
informasi melalui jaringan komputer, dan mengakses tampilan tentang keadaan
hasil penjualan produk mereka dan dapat mengakses intranet perusahaan mengenai
laporan analisis penjualan harian, dan sekaligus mengevaluasi hasil penjualan
yang dibuat oleh masing-masing staf penjualan.
MIS yang
digunakan pada Pizza Hut adalah Pizza Hut’s Field
Management System yang menyediakan
aplikasi yang dapat membantu store
manager dalam business forecasting, inventory management dan human resources management. Aplikasi ini akan
berupa suatu bentuk pelaporan yang selanjutnya digunakan oleh perusahaan dalam
penentuan atau pengambilan keputusan pada sistem penunjang keputusan.
2. Decision
Support Sistem (DSS)
DSS Merupakan suatu
sistem yang memberikan dukungan komputer secara langsung kepada seorang manajer
dalam proses pengambilan/pembuatan keputusan. Seorang manajer produksi dapat
menggunakan DSS untuk menentukan berapa banyak produk yang akan diproduksi
seperti pada perusahaan manufaktur, dengan didasarkan pada perkiraan penjualan
dikaitkan dengan promosi yang akan dilakukan, lokasi dan ketersediaan bahan
baku yang diperlukan dalam memproduksi suatu produk. DSS menyediakan informasi
yang dibutuhkan bagi manager end-user secara interaktif dengan menggunakan
berbagai model analisis, simulasi dan lain sebagainya. Bagi Pizza Hut sendiri
penggunaan DSS terlihat ketika setiap store manager dapat memonitor performance
sistem secara langsung dan interaktif, juga dilengkapi dengan management tool
analysis dalam menganalisa business forecasting dan manajemen persediaan.
3. Information Reporting System
Information
Reporting System (IRS)
menyediakan informasi produk bagi yang
telah diproses sebelumnya oleh transaction
processing
systems. Informasi produk
memberikan gambaran dan laporan yang
dapat dilengkapi berdasarkan permintaan, periode maupun ketika terjadi situasi
tak terduga.
4. Executive Information System
Sistem Informasi eksekutif dirancang untuk
menyediakan akses yang mudah dan cepat untuk informasi informasi selektif
tentang faktor-faktor
ekslusif dalam menjalankan tujuan strategis bagi manajemen.
3.1.3 Teknologi Informasi
Teknologi
informasi adalah teknologi yang berhubungan dengan pengumpulan, penyimpanan,
[pengolahan dan penyebaran Informasi. Teknologi Informasi bagi suatu perusahaan
sangat penting dengan penerapanteknologi informasi secara tepatsuatu perusahaan
dapat memiliki competitiva advantage dalam industrinya. Teknologi informasi
dapat membuka peluang bagi perusahaan untuk memperluas atau memgembangkan
bisnisnya. Teknologi informasi merupakan saran pendukung yang memiliki posisi
penting dalam kemajuan perusahaan.
Secara
garis besar teknologi dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian yaitu perangkat
keras dan perangkat lunak. Haag, dkk(2000) membagi teknologi informasi menjadi
6 kelompok, Yaitu
·
Teknologi masukkan (Input technology)
·
Hasil pengolahan teknologi (Output Technology)
·
Teknologi perangkat Lunak (Software Technology)
·
Teknologi penyimpanan (Storage Technology)
·
Teknology komunikasi ( Tellecomunication Technology)
·
Unit pemrosesan (Processuing Machine/CPU)
Teknologi
informasi memiliki peranan yang sangat besar dan telah menjadi fasilitator
utama bagi kegiatan-kegiatan bisnis yang memberi andil besar terhadap
perubahan-perubahan mendasar pada struktur, operasi dan manajemen organisasi.
Banyak perusahaan berani menanamkan investsi bernilai tinggi di bidang teknologi
dan informasi untuk mempertahankan dan meningkatkan posisi kompetitif,
mengurangi biaya, meningkatkan fleksibilitas dan tanggapan.
3.1.4 Networking
Menurut O’Brien (2006), teknologi telekomunikasi
dan jaringan seperti internet, intranet dan ekstranet telah menjadi hal
mendasar bagi operasi e-business dan
e-
commerce yang
berhasil, untuk semua jenis organisasi dan dalam sistem informasi berbasis komputer. Jaringan
telekomunikasi terdiri dari komputer, pemroses komunikasi dan peralatan lainnya
yang dihubungkan satu sama lain melalui komunikasi serta dikendalikan melalui
software komunikasi.

Tabel.1. Karateristik Internet, Intranet dan Ekstranet
Internet merupakan sebuah jaringan komputer yang
terdiri dari berbagai jaringan yang terhubung dari seluruh dunia,
jaringan-jaringan lokal berskala kecil, jaringan-jaringan kelas menengah,
hingga jaringan-jaringan utama yang menjadi tulang punggung internet, sehingga
setiap pemakai dari setiap jaringan dapat saling mengakses layanan yang
disediakan oleh jaringan lainnya. Yang secara fisik dianalogikan sebagai jaring
laba-laba (The Web) yang menyelimuti
bola dunia. Node dapat berupa komputer, jaringan lokal atau peralatan
komunikasi, Sedangkan garis penghubung antar simpul disebut sebagai tulang
punggung (backbone) yaitu media
komunikasi terestrial (Kabel, serat optik, cicrowave, radio link) maupun
satelit. Node terdiri dari dari pusat informasi dan data base, peralatan
komputer dan peralatan interkoneksi jaringan serta peralatan yang dipakai
pengguna untuk mencari, menempatkan dan atau bertukar informasi di internet.
Extranet
adalah jaringan pribadi yang menggunakan protokol internet dan sistem informasi
publik untuk membagi sebagian informasi bisnis atau operasi secara aman kepada
penyalur (supplier), penjual (vendor), pelanggan, dan lain-lain.
Extranet dapat juga diartikan sebagai intranet
sebuah perusahaan/institusi yang dilebarkan bagi pengguna di luar
perusahaan/institusi. Perusahaan yang membangun extranet dapat bertukar data bervolume
besar dengan EDI (Electronic
Data Interchange),
berkolaborasi dengan perusahaan lain dalam suatu jaringan kerja sama dan lain-lain. Contoh aplikasi yang dapat digunakan untuk extranet adalah
Lotus Notes.(yeyennurlinapurnama.blogdetik.com)

Gambar 3. Struktur Ekstranet
Intranet
adalah sumber daya informasi yang digunakan untuk kepentingan internal dari
suatu instansi atau perusahaan dengan menggunakan jaringan komputer yang ada.
Intranet
adalah sebuah jaringan komputer berbasis protokol TCP/IP seperti internet,
hanya saja digunakan dalam internal perusahaan, kantor, bahkan warung internet
(warnet) pun dapat dikategorikan Intranet. Antar-intranet dapat saling berkomunikasi satu dengan lainnya melalui
sambungan internet yang memberikan tulang punggung (back bone) komunikasi jarak jauh.
Akan
tetapi sebetulnya sebuah intranet tidak perlu sambungan ke internet untuk
berfungsi secara benar. Intranet menggunakan semua protokol TCP/IP, alamat IP,
dan protokol lainnya, klien, dan juga server.
Protokol
HTTP dan beberapa protokol internet lainnya (FTP, POP3, atau SMTP) umumnya
merupakan komponen protokol yang sering digunakan. Sebuah intranet dapat
dipahami sebagai sebuah versi pribadi dari jaringan internet, atau sebagai
sebuah versi dari internet yang dimiliki sebuah organisasi. Kegunaan intranet
antara lain:
a. Membuat perusahaan/institusi menjadi semakin
efisien, pendekatan yang dilakukan di sini biasanya membuat sistem informasi
manajemen yang berbasis Web dan database.
Jika MIS (Management Information
System)/ERP
telah ditata dengan baik, dan didukung oleh sistem back-office yang mumpuni, maka langkah selanjutnya biasanya
mengarah kepada e-commerce (berdagang/transaksi
melalui internet).
b. Membuat perusahaan/institusi menjadi lebih
kompetitif di bidangnya, bahkan jika memungkinkan menjadi pemimpin di
industrinya. Membuat sebuah badan/institusi menjadi lenih kompetitif hanya
mungkin dilakukan jika kita dapat mengolah secara baik sumber daya manusia dan
sumber daya pengetahuan yang ada di internal perusahaan/badan tersebut.
3.2 Sistem Informasi Berbasis Komputer Pizza Hut
Penggunaan
sistem informasi berbasis komputer (Computer-Based
Information System) yang
digunakan oleh Pizza Hut untuk mendukung keseluruhan kegiatan perusahaan terlihat pada masing-masing
bidang yakni:
Sistem informasi yang digunakan
Sistem informasi yang digunakan Pizza hut
-
Melayani transaksi penjualan
-
Membantu dalam me-record pembelian pelanggan
-
Melacak persediaan
-
Membayar gaji karyawan
-
Pembelian bahan baku
-
Mengevaluasi trend penjualan atau sales
performance lainnya
3.2.1
Sistem Informasi sebagai penentu Keputusan managerial
Secara struktural, proses pembuatan keputusan
manajerial terdiri dari beberapa tahap yaitu:
1.
Identify problems and opportunities
Dalam hal ini Pizza Hut menangkap kesempatan
untuk melayani pangsa pasar baru yaitu internet user karena perubahan perilaku
konsumen dari offline ke online.
2. Help generate and evaluate decision
alternative
Aktivitas operasional diterjemahkan ke dalam sistem
otomatis, seperti yang dapat dilihat didalam website, pelanggan dapat memilih
jenis topping yang disukai. Dengan mengetahui jenis topping yang digemari
konsumen saat itu, maka hal ini dapat dijadikan sebagai salah satu cara yang
efektif dalam menganalisa keunggulan superior dari suatu produk.
Setelah mengetahui dan menganalisa hal-hal
startegis yang mampu menciptakan keunggulan bersaing, maka tahap yang ketiga
yaitu menerapkannya pada perusahaan.
Proses pembuatan keputusan dengan adanya system
yang dapat digunakan dalam peramalan bisnis, manajemen persediaan dan juga
manajemen sumber daya manusia, maka hal-hal tersebut dapat membantu manajer
dalam membuat keputusan manajerial yang lebih baik serta memiliki strategic competitive advantage. Misalnya suatu
pengambilan keputusan dalam hal pembelian
bahan baku, apakah harus ditambah atau tidak dilanjutkan pembeliannya, dimana
hal ini nantinya akan terkait dengan pengaturan persediaan sehingga pemborosan
biaya tidak terjadi. Selain itu dengan adanya peramalan bisnis maka pihak
manajerial dapat mengambil keputusan investasi apa yang memang dibutuhkan saat
ini dan di masa yang akan
datang.
3.2.3 Keunggulan strategis
Melalui sistem
Informasi yang digunakan,konsumen dapat melakukan pemesanan secara online atau
mencari restoran terdekat (dengan fasilitas layanan store finder) dan juga bisa
mendapatkan kupon potongan harga secara gratis melalui situs tersebut. Hal-hal
seperti ini dapat menarik pelanggan-pelanggan baru dan bersaing dengan restoran
kompetitor. Melalui sistem informasi perusahaan juga dapat melakukan
diferensiasi produk melalui competitive
recipes sehingga menghasilkan inovasi produk yang sesuai dengan keinginan
pelanggan.
Sistem informasi yang
ada, dapat menunjang fasilitas delivery
order sehingga produk diterima konsumen dalam keadaan panas (fresh from the oven) dengan harga yang sesuai (value
priced application). Melalui penggunaan
system informasi efisiensi operasional perusahaan dapat tercapai. Sistem
informasi pun berperan menunjuang kegiatan memperkenalkan inovasi bisnis dari
perusahaan.
3.3 Penggunaan Sistem Informasi Pizza Hut Pada
Perusahaan Lain.
Keberhasilan penerapan system infomasi manajemen
pada perusahaan Pizza Hut menjadi inspirasi perusahaan lain untuk mengikuti
jejak Pizza Hut tersebut
Kesuksesan Pizza Hut dengan metode Sistem
Informasi berupa Point of Sales System (POS) dan Enterprise Collaboration System (ECS) melalui website http://www.pizzahut.com/ kemudian
diterapkan di perusahaan-perusahaan yang benaung dibawah YUM! Dan kemudian juga
di adopsi oleh perusahaan lain misalnya McDonalds. Kesuksesan Pizza Hut dengan
web-sitenya meminimalisir proses trial dan error yang dilakukan oleh
McDonald’s.
Pada Awal bulan Mei
2003, Mc Donalds mengumumkan rencana penghapusankerugian sebesar $170 juta
untuk diskontinuitas pada bulan desember 2002 dari jaringan innovate digital
yang global dan real-time, nilai ini
hanyalah sebagian kecil dari total $1 Milyar yang dianggarkan McDonald’s untuk
biaya innovate yang dimulai per
Januari 2001. Sistem informasi didesain untuk membuat manajemen MCDonald’s
mengetahui berapa miliar pastel burger, roti kismis, dan nugget ayam dikonsumsi
disembarang atau di semua toko pada setiap waktu dalam satu hari. Setiap detail
dari setiap waktu dalam satu hari. Setiap detail dari setiap property
diharapkan tersedia dalam real-time.
Dengan pertumbuhan
jumlah restoran sebanyak 1700 rumah makan baru dalam satu tahun membuat
McDonald’s ingin menciptakan alat untuk mengendalikan kualitas kunci yang
membentuk sukses suatu rantai makanan cepat saji secara konsistens. Para
eksekutif McDonald’s menginginkan suatu sistem informasi yang bisa memonitor
dan mungkin mempengaruhi pada basis menit demi menit kemampuan perusahaan untuk
membuat produk konsisten kepada pelanggan secara cepat. Jika dihubungkan ke
setiap bagian kunci dari peralatan di setiap toko, jaringan digital real-time
akan mengizinkan McDonald’s memberikan layanan pelanggan yang lebih baik dengan
menggunakan teknologi komunikasi dan informasi untuk memonitor kualitas minyak
yang digunakan untuk menggoreng, atau untuk memastikan bahwa masing-masing roti
kismis dibakar padatingkat kegaringan yang sesuai.Itu akan member para
eksekutif McDonald’s suatu pandangan terperinci menyangkut keseluruhan sistem
real-time. Penjualan, waktu layanan, susunan kepegawaian, data rantai
persediaan, lokasi vendor, peralatan perbaikan pesanan, dan semua angka
kenyataan lain yang dilacak McDonald’s dengan sistem yang dikembangkan secara
internal,yang umumnya membuat data tersedia untuk pengambil keputusan dalam
satu minggu atau lebih, bisa dicapai dalam detik melalui Internet.
KESIMPULAN
Sistem
Informasi yang diterapkan di Pizza Hut yang mencakup Operating Support System
(OSS) dan Managing Support System (MSS) telah di seting sesuai dangan visi
perusahaan yaitu memuaskan pelanggan. Sehingga setiap peningkatan penjualan,
peningkatan outlet, kendala-kendala operasional tidak berpengaruh terhadap
kualitas pelayanan Pizza Hut.
Pizza Hut dengan tipe Sistem Informasi ini bisa
bersaing dengan kompetitor-kompetitor lain karena keunggulan strategik yang
dimiliki oleh Pizza Hut dapat dipertahankan dan juga dapat diarahkan kepada
pengembangan pengembangan produk lain yang bertujuan untuk meningkatkan
kualitas pelayanan kepada pelanggan.
DAFTAR PUSTAKA
http://en.wikipedia.org/wiki/Yum!_Brands diakses pada 26
desember 2013 budinugroho24.wordpress.com, diakses
pada 26 desember 2013
Laudon,
Kenneth & Jane. (2012). Sistem
Informasi Manajemen, Edisi 10. Jakarta:
Salemba Empat.
O’Brien,
James. (2006). Pengantar Sistem
Informasi, Edisi 12. Jakarta: Salemba
Empat.
Sistem Informasi Management, Pusat Pendidikan
dan pelatihan Pengawasan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), 2007
www.swa.co.id diakses pada 1 desember 2013 www.yum.com diakses pada 26
desember 2013 yeyennurlinapurnama.blogdetik.com.
diakses pada 26 desember 2013 yudithcom.blogspot.com diakses pada 1 desember
2013
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ilmu
Pengetahuan dan teknologi telah berkembang dengan sangat pesat dewasa ini
sehingga dapat menawarkan banyak kemudahan dalam berbagai kegiatan, mulai dari
skala individu hingga Industri. Kehadiran teknologi ini dimanfaatkan untuk
menggantuka pekerjaan yang sebelumnya dilakukan manual kini dapat dilakukan
dengan lebih efisiens, efektif dan teliti sehingga mengurangi kesalahan akibat
adanya faktor human error.
Perkembangan dunia sistem informasi merupakan
salah satu contoh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mengalami
kemajuan pesat. Sistem Informasi merupakan sekumpulan komponen informasi yang
saling terintegrasi untuk menghasilkan tujuan yang spesifik. Komponen yang
dimaksud diantaranya komponen Input model, output, teknologi database, dan
komponen pengendali. hampir tidak ada keterbatasan antara ruang dan waktu
sehubungan dengan teknologi sistem informasi tersebut, terutama perkembangan
Internet, intranet maupun ekstranet. Dimana dengan menggunakan teknologi ini,
Informasi dari suatu tempat yang jauh dapat diketahui dengan mudah menggunakan
teknologi ini pada waktu yang bersamaan, tentunya efisiensi ini sangat
mengurangi biaya pejalanan dan dapat digunakan unutk mengatur strategi yang
tentunya dapat lebih menguntungkan perusahaan.
Pizza Hut
dan KFC merupakan contoh perusahaan pertama yang memanfaatkan perkembangan
Teknologi komputer yang menjadi dasar penerapan aplikasi nyata penggunaan media
komunikasi dan pengolahan data perusahaan. Kedua perusahaan ini terus
mengembangkan sistem informasinya untuk menunjang
bisnisnya agar lebih efektif dan berdaya saing
tinggi. Pizza Hut dan KFCmengggunakan sistem informasi berbasis komputer untuk
mengembangkan sistem order yang berbasis internet, melengkapi sistem order via
telepon. Bahkan merambah ke sistem jejaring sosial seperti facebook dan twitter
untuk membangun komunitas melalui situs tersebut serta berbagai penawaran promo
via email dan internet. Hal ini terbukti meningkatkan keuntungan perusahaan.
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi tipe sistem informasi yang
digunakan pada Pizza Hut dan KFC.
2. Mengetahui bagaimana OSS dan MSS yang diterapkan
di KFC dan Pizza Hut dapat mendukung bisnis operasi, mendukung keputusan, dan
keunggulan strategik.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Sejarah Perusahaan
2.1.1 Pizza Hut
Pizza Hut
merupakan perusahaan yang bergerak di bidang waralaba makanan internasional
yang berdiri pada tahun 1958. Perusahaan ini menjadi perusahaan terbesar dalam
rantai distribusi pizza di dunia. Pizza Hut dikenal seagai pemimpin pasar dengan
penjualan $25 milyar pizza category
semenjak tahun 1971 dengan hampir 12.000 restoran. Pizza Hut hadir di Indonesia
untuk pertama kalinya pada tahun 1984, dan merupakan restoran pizza pertama di
Indonesia. Saat ini, Pizza Hut sudah dapat ditemui mudah di kota-kota besar di
seluruh Indonesia. Pizza hut menawarkan fasilitas yang lengkap baik dari
pelayanan maupun produk yang dijual. Fasilitas pelayanan yang paling utama
yaitu sistem order atau pesan makanan
melalui hotline khsusus dan akan
diantar ke rumah. Pizza Hut Menerapkan sistem informasi pada sistem Point of sale dan operasi toko serta
pemesanan secara online di www.pizzahutdelivery.com. Kualitas layanan merupakan poin penting dalam pengembangan sistem
informasi menejemen dalam pelayanan Pizza Hut.
2.1.2 KFC
PT Fastfood Indonesia merupakan pemilik tunggal
waralaba KFC di Indonesia yang didirikan oleh Gelael Group pada tahung 1978.
Pertumbuhan perusahaan yang cepat membuat manajemen memutuskan bergabung dengan
Salim Group sebagai pemegang saham utama pada tahun 1990. Padda tahun 1993
perusahaan terdaftar sebagai emiten di bursa efek jakarta sebagai langkah
memperbesar pasar KFC. Keberhasilan perseroan menjadikan KFC pemimpin pasar
restoran cepat saji. Perseroan senantiasa memonitor posisi pasar dan kualitas
KFC dari berbagai bidang. Evaluasi salah satunya dilakukan berdasarkan masukan
dari konsumen untuk meningkatkan kualitas produk, layanan dan fasilitas melalui
Brand Image Tracking Study (BITS) dan
Champs Management System (CMS).
2.1.3 YUM!
Pizza hut
dan KFC berada dibawah naungan perusahaan yang sama, yaitu YUM! Brands inc,
yang merupakan perusahaan publik di Ameika serikat yang juga pemilik warlaba
Taco Bell, A&W, dan Long Jhonn silvers.
YUM! Brans
awalnya adalah perusahaan bernama Tricon Global Restaurant Inc., yang didirikan
pada oktober 1997, hasil dari spin out
(Pemisahan) unit usaha PepsiCo, yang memiliki dan mewaralabakan merk jaringan
KFC, Pizza Hut dan Taco Bell diseluruh dunia.
Pada
Maret 2002, Tricon mengakuisisi perusahaan resto yang bermarkas di Lexington,
Kentucky, bernama Yorkshire Global Restaurants, pemilik jaringan resto Long
John Silver’s dan A&W All-American Food. Menyusul proses penyatuan usaha
ini, pada Mei 2002 nama Tricon berubah menjadi Yum! Brands Inc.
Pada 2003, perusahaan dengan nama
baru ini meluncurkan gerai resto WingStreet, sebagai unit combo hibrid yang
menggunakan waralaba Pizza Hut yang sudah ada dan digabungkan dengan resto
Pasta Bravo. Langkah ini merupakan kelanjutan dari akuisisi Yum! terhadap
konsep Pasta Bravo, yang dibeli dari Pasta Bravo, Inc., perusahaan asal Aliso
Viejo, California, seharga US$ 5 juta. Kemudian, pada 2004, sebuah restoran
gaya kafetaria East Downing diujicoba di Shanghai. Karena gagal, Yum!
menggantikannya dengan model resto KFC, yang kemudian memperoleh sukses di
pasar Cina. Pada Oktober 2009, manajemen Yum! meluncurkan gerai resto Wing
Street secara nasional (di AS). Selama 2007-08, ada seribu gerai resto
WingStreet yang dibuka dalam setahun.
Saat
ini, Yum! punya 1,2 juta karyawan yang bekerja di lebih dari 38 ribu gerai
restoran di 110 negara/teritori. Perusahaan ini mengoperasikan dan
mewaralabakan beberapa rantai resto terkenal KFC, Pizza Hut dan Taco Bell. Pada
2010, omset total perusahaan yang duduk di peringkat 214 daftar Fortune 500 ini mencapai US$ 11 miliar.
Perusahaan ini punya tiga divisi besar, yakni Divisi AS, Divisi Internasional
(Yum! Restaurants International) dan Divisi Cina. Pada 2010, di luar AS, Yum!
membuka rata-rata empat gerai resto baru setiap hari, menjadikannya leader dalam hal pengembangan jaringan
ritel internasional.
2.2.1 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Sistem
Informasi Manajemen (SIM) menurut beberapa pakar dibidang teknologi informasi
adalah serangkaian sub-sistem informasi berbasis komputer yang terkoordinasi,
menyeluruh dan terpadu. Sehingga mampu memilih, menympan, mengelola dan menarik
kembali data olahan, serta dapat menyediakan informasi bagi para pemakai dengan
kebutuhan serupa. Umumnya terdapat suatu divisi yang mendukung fungsi operasi,
manejemen serta untuk mengurangi ketidakpastian
dalam pengambilan keputusan. Divisi ini
memanfaatkan perangkat keras (Hardware),
dan perangkat lunak (software),
pedoman prosedur, model manajemen dan keputusan. Informasi tersebut tersedia
dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus dan output dari simulasi
matematika. Infomasi output digunakan oleh user dalam perusahaan saat membuat
keputusan dalam memecahkan masalah.
Menurut
Barry E.Cushing dalam Jogiyanto (2005), sistem informasi manajemen adalah
kumpulan dari manusia dan sumber daya modal di dalam suatu organisasi yang
bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk mengahasilkan informasi
yang berguna untuk semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan
pengendalian.
Sedangkan
menurut Frederick H.Wu dalam Jogiyanto (2005), sistem informasi manajemen
adalah kumpulan-kumpulan dari sistem-sistem yang menyediakan informasi untuk
mendukung manajemen.
Menurut
Gordon B.Davis (1985) sistem informasi manajemen adalah suatu serapan teknologi
baru kepada persoalan keorganisasian dalam pengolahan transaksi dan pemberian
informasi bagi kepentingan keorganisasian.
Masih
menurut Gordon.B Davis, dalam Jogiyanto (2005) sistem informasi manajemen
merupakan suatu sistem yang melakukan fungsi-fungsi untuk menyediakan semua
informasi yang mempengaruhi semua operasi organisasi.
Menurut
George M.Scott, sistem informasi manajemen adalah serangkaian sub-sistem
informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang
mampu yang mampu mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat
serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan
sifat manajer atas dasar criteria mutu yang telah ditetapkan.
Jadi dari
beberapa definisi tersebut,dapat dirangkum bahwa Sistem Informasi Manajemen
adalah kumpulan dari interaksi sistem-sistem dan sub-sistem informasi
terkoordinasi yang menghasilkan informasi yang berguna untuk pengambilan
keputusan manajemen.
Gambar 1. Komponen Sistem Informasi 2.2.2. Jenis jenis Sistem Informasi
Menurut
O’Brien (2005), secara konsep aplikasi sistem informasi yang diimplementasikan
dalam dunia bisnis saat ini dapat diklasifikasikan sebagai sistem informasi
operasi atau menejemen sepeti ditunjukkan gambar berikut

Gambar 2. Jenis Sistem Informasi
Berdasarkan
Gambar 2, dapat disimpulkan sistem informasi dibagi menjadi kelompok besar
yaitu:
a.
Sistem pendukung Operasi (Operation Support System)
Sistem informasi ini dibutuhkan untuk memproses
data yang dihasilkan oleh dan digunakan dalam operasi bisnis. Sistem pendukung
operasi ini menghasilkan berbagai prosuk informasi yang digunakan para manager.
Peran dari sistem pendukung operasi perusahaan bisnis adalah memproses
transaksi bisnis secara efisien, mengendalikan
proses industri, mendukung komunikasi, memperbaharui data perusahaan, dan
kerjasama antar perusahaan. Sistem pendukung operasi ini dibagi menjadi empat
bagian, yaitu :
1.
Sistem Pengolahan Khusus (Specialzed processing System)
2.
Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing System)
3.
Sistem Pengendalian Proses (Process Control Systems)
4.
Sistem Kerjasama Perusahaan (Enterprise Collaboration system)
b.
Sistem Pendukung manajemen (Management support system)
Sistem pendukung manajemen menyediakan informasi
dalam bentuk laporan untuk para manager dan proffesional bisnis adalah tugas
yang cukup rumit, sehingga dibutuhkan suatu sistem pendukung operasi yang
disebut dengan sistem pendukung manajemen. Sistem pendukung Manajemen itu
sendiri dibagi menjadi 4 bagian yaitu :
1.
Sistem Informasi Manajemen (Management Information System)
2.
Sistem Pendukung keputusan (Decision support System)
3.
Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information System)
4.
Sistem Pengolahan khusus (Specialized Information System)
2.2.3 Sistem Informasi Untuk Pengambilan
Keputusan Management
Sistem
Informasi Manajemen merupakan suatu sitem informasi yang dirancang untuk
menyediakan informasi akurat, tepat waktu danrelevan, yang merupakan hal
penting yang dibutuhkan para manager. Konsep SIM diantaranya meningkatkan
efisiensi dan efektifitas. Hal ini didukung SIM karena menitik beratkan pada
orientasi Management (Management
orientation) dari suatu pengolahan informasi pada suatu bisnis yang
diharapkan mendukung pengambilan keputusan management. Penggunaan SIM pada
suatu bisnis merupakan suatu integrasi yang berhubungan, bukan suatu Sistem
Informasi yang dapat berdiri sendiri.
PEMBAHASAN
3.1 SISTEM INFORMASI YANG DIGUNAKAN PIZZA HUT
Pelayanan
yang memuaskan merupakan visi yang dipegang oleh Pizza Hut. Untuk mencapai visi
tersebut Pizza Hut merancang suatu sistem informasi yang berbasiskan IT
sehingga bisa menunjang seluruh aktivitas bisnis Pizza Hut. Sistem informasi di
Pizza Hut mencakup Operating Support
System (OSS) dan Managing Support System (MSS).
3.1.1
Operating Support System
Sistem
informasi selalu dibutuhkan untuk memproses data yang dihasilkan oleh dan
digunakan dalam operasi bisnis. Sistem pendukung operasi semacam ini
menghasilkan berbagai produk informasi yang paling dapat digunakan oleh para
manajer. Peran dari sistem pendukung operasi perusahaan bisnis adalah untuk
secara efisien memproses transaksi bisnis, mengendalikan proses industrial, mendukung
komunikasi dan kerjasama perusahaan, serta memperbarui database perusahaan.
Operating system yang digunakan oleh Pizza Hut dibagi kembali menjadi beberapa
macam yaitu:
a. Transaction Processing System
(TPS)
Pizza Hut dalam
melakukan trasnsaksi telah mempunyai jaringan komputer yang terintegrasi dengan
customer yang menyediakan informasi pemesanan. Transaction Processing System yang digunakan oleh Pizza Hut adalah Point of Sale (POS) System, yang
merupakan bagian yang paling vital dalam proses operasional, transaksi dengan
konsumen yang melibatkan interaksi langsung dengan pelanggan dan data base
perusahaan secara simultan, kemampuan hardware dan software yang dapat
diandalkan merupakan faktor kunci kelangsungan operasional. Pizza Hut juga
malakukan investasi untuk mengembangkan POS yang memiliki kaitan sangat erat
dengan bagian backstore operation.
Online System bekerja antara front office (melalui POS) dan bagian belakang
(backstore operation).
Aliran kerja
Operasional Pizza Hut diterjemahkan dari secara baku ke dalam proses
otomatisasi. Pesanan diterima pelanggan oleh sistem point of sale (Order station)
yang akan di catat olehwork station sebagai pengumpul data kolektif dari beberapa order
station. Kemudian pesanan akan langsung
diproses oleh dapur dengan hard copy document transaction sebagai perintah kerja. Seluruh data
transaksi kemudian disimpandalam file server, sedangkan driver routing
diperlukan sebagai pengawas kegiatan operasional yang akan dipantau langsung
oleh Head Quarter melalui jaringan
WAN.
b. Enterprise Collaboration System
(ECS)
Perusahaan waralaba
Pizza Hut telah mulai melakukan aliansi bisnis dengan menggunakan intranet,
ekstranet, dan internet untuk membangun jaringan komunikasi global baik dengan
customer, pihak internal, supplier, dan pihak lainnya yang terkait dalam
system. Merupakan sistem informasi yang berkaitan dengan tim pendukung,
kelompok kerja, peningkatan komunikasi dan produktivitas perusahaan dan
kolaborasi mengenai bentuk aplikasinya, dan otomatisasi pekerjaan. Misalnya
memfasilitasi dalam elektronik mail untuk mengirim dan menerima pesan
elektronik, dan termasuk menggunakan video
conference dan lain-lain.
Sistem ini juga
digunakan untuk keperluan koordinasi dan pertukaran informasi di internal
perusahaan, misalkan antar outlet Pizza Hut akan dihubungkan ke dalam satu
jaringan sehingga koordinasi dan pertukaran informasi dapat mudah dilakukan.
c. Process Control System
Pizza Hut
telah mengembangkan in house system
bernama Pizza Hut Management System. Sistem ni menyediakan
aplikasi yang mendukung store manager
untuk melakukan bussiness forecasting, Inventory management dan human resource
management. Process control ini, outlet-outlet Pizza Hut dapat beroperasi
dengan efektif dan efisien sehingga memaksimalkan profit. sistem ini tersambung
secara otomatis dengan kantor pusat (Head Quarter), sehingga para manager dapat
memonitor performa, melakukan kontrolserta koordinasi dengan tiap outletnya.
3.1.2 Management
Support System
Sistem ini
pada hakekatnya muncul ketika aplikasi sistem informasi berfokus pada
penyediaan informasi dan dukungan dalam pengambilan keputusan yang efektif oleh
para manajer. Karena menyediakan informasi dan memberikan dukungan dalam
pengambilan keputusan oleh semua level manajer dan profesional bisnis adalah
tugas yang cukup sulit, maka diperlukan suatu sistem pendukung operasi yang
disebut dengan sistem pendukung manajemen.
Sistem Informasi ini
menyediakan informasi dalam bentuk laporan dan tampilan kepada para manajer dan
professional bisnis. Contohnya kepada manajer penjualan yang dapat menggunakan
informasi melalui jaringan komputer, dan mengakses tampilan tentang keadaan
hasil penjualan produk mereka dan dapat mengakses intranet perusahaan mengenai
laporan analisis penjualan harian, dan sekaligus mengevaluasi hasil penjualan
yang dibuat oleh masing-masing staf penjualan.
MIS yang
digunakan pada Pizza Hut adalah Pizza Hut’s Field
Management System yang menyediakan
aplikasi yang dapat membantu store
manager dalam business forecasting, inventory management dan human resources management. Aplikasi ini akan
berupa suatu bentuk pelaporan yang selanjutnya digunakan oleh perusahaan dalam
penentuan atau pengambilan keputusan pada sistem penunjang keputusan.
2. Decision
Support Sistem (DSS)
DSS Merupakan suatu
sistem yang memberikan dukungan komputer secara langsung kepada seorang manajer
dalam proses pengambilan/pembuatan keputusan. Seorang manajer produksi dapat
menggunakan DSS untuk menentukan berapa banyak produk yang akan diproduksi
seperti pada perusahaan manufaktur, dengan didasarkan pada perkiraan penjualan
dikaitkan dengan promosi yang akan dilakukan, lokasi dan ketersediaan bahan
baku yang diperlukan dalam memproduksi suatu produk. DSS menyediakan informasi
yang dibutuhkan bagi manager end-user secara interaktif dengan menggunakan
berbagai model analisis, simulasi dan lain sebagainya. Bagi Pizza Hut sendiri
penggunaan DSS terlihat ketika setiap store manager dapat memonitor performance
sistem secara langsung dan interaktif, juga dilengkapi dengan management tool
analysis dalam menganalisa business forecasting dan manajemen persediaan.
3. Information Reporting System
Information
Reporting System (IRS)
menyediakan informasi produk bagi yang
telah diproses sebelumnya oleh transaction
processing
systems. Informasi produk
memberikan gambaran dan laporan yang
dapat dilengkapi berdasarkan permintaan, periode maupun ketika terjadi situasi
tak terduga.
4. Executive Information System
Sistem Informasi eksekutif dirancang untuk
menyediakan akses yang mudah dan cepat untuk informasi informasi selektif
tentang faktor-faktor
ekslusif dalam menjalankan tujuan strategis bagi manajemen.
3.1.3 Teknologi Informasi
Teknologi
informasi adalah teknologi yang berhubungan dengan pengumpulan, penyimpanan,
[pengolahan dan penyebaran Informasi. Teknologi Informasi bagi suatu perusahaan
sangat penting dengan penerapanteknologi informasi secara tepatsuatu perusahaan
dapat memiliki competitiva advantage dalam industrinya. Teknologi informasi
dapat membuka peluang bagi perusahaan untuk memperluas atau memgembangkan
bisnisnya. Teknologi informasi merupakan saran pendukung yang memiliki posisi
penting dalam kemajuan perusahaan.
Secara
garis besar teknologi dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian yaitu perangkat
keras dan perangkat lunak. Haag, dkk(2000) membagi teknologi informasi menjadi
6 kelompok, Yaitu
·
Teknologi masukkan (Input technology)
·
Hasil pengolahan teknologi (Output Technology)
·
Teknologi perangkat Lunak (Software Technology)
·
Teknologi penyimpanan (Storage Technology)
·
Teknology komunikasi ( Tellecomunication Technology)
·
Unit pemrosesan (Processuing Machine/CPU)
Teknologi
informasi memiliki peranan yang sangat besar dan telah menjadi fasilitator
utama bagi kegiatan-kegiatan bisnis yang memberi andil besar terhadap
perubahan-perubahan mendasar pada struktur, operasi dan manajemen organisasi.
Banyak perusahaan berani menanamkan investsi bernilai tinggi di bidang teknologi
dan informasi untuk mempertahankan dan meningkatkan posisi kompetitif,
mengurangi biaya, meningkatkan fleksibilitas dan tanggapan.
3.1.4 Networking
Menurut O’Brien (2006), teknologi telekomunikasi
dan jaringan seperti internet, intranet dan ekstranet telah menjadi hal
mendasar bagi operasi e-business dan
e-
commerce yang
berhasil, untuk semua jenis organisasi dan dalam sistem informasi berbasis komputer. Jaringan
telekomunikasi terdiri dari komputer, pemroses komunikasi dan peralatan lainnya
yang dihubungkan satu sama lain melalui komunikasi serta dikendalikan melalui
software komunikasi.

Tabel.1. Karateristik Internet, Intranet dan Ekstranet
Internet merupakan sebuah jaringan komputer yang
terdiri dari berbagai jaringan yang terhubung dari seluruh dunia,
jaringan-jaringan lokal berskala kecil, jaringan-jaringan kelas menengah,
hingga jaringan-jaringan utama yang menjadi tulang punggung internet, sehingga
setiap pemakai dari setiap jaringan dapat saling mengakses layanan yang
disediakan oleh jaringan lainnya. Yang secara fisik dianalogikan sebagai jaring
laba-laba (The Web) yang menyelimuti
bola dunia. Node dapat berupa komputer, jaringan lokal atau peralatan
komunikasi, Sedangkan garis penghubung antar simpul disebut sebagai tulang
punggung (backbone) yaitu media
komunikasi terestrial (Kabel, serat optik, cicrowave, radio link) maupun
satelit. Node terdiri dari dari pusat informasi dan data base, peralatan
komputer dan peralatan interkoneksi jaringan serta peralatan yang dipakai
pengguna untuk mencari, menempatkan dan atau bertukar informasi di internet.
Extranet
adalah jaringan pribadi yang menggunakan protokol internet dan sistem informasi
publik untuk membagi sebagian informasi bisnis atau operasi secara aman kepada
penyalur (supplier), penjual (vendor), pelanggan, dan lain-lain.
Extranet dapat juga diartikan sebagai intranet
sebuah perusahaan/institusi yang dilebarkan bagi pengguna di luar
perusahaan/institusi. Perusahaan yang membangun extranet dapat bertukar data bervolume
besar dengan EDI (Electronic
Data Interchange),
berkolaborasi dengan perusahaan lain dalam suatu jaringan kerja sama dan lain-lain. Contoh aplikasi yang dapat digunakan untuk extranet adalah
Lotus Notes.(yeyennurlinapurnama.blogdetik.com)

Gambar 3. Struktur Ekstranet
Intranet
adalah sumber daya informasi yang digunakan untuk kepentingan internal dari
suatu instansi atau perusahaan dengan menggunakan jaringan komputer yang ada.
Intranet
adalah sebuah jaringan komputer berbasis protokol TCP/IP seperti internet,
hanya saja digunakan dalam internal perusahaan, kantor, bahkan warung internet
(warnet) pun dapat dikategorikan Intranet. Antar-intranet dapat saling berkomunikasi satu dengan lainnya melalui
sambungan internet yang memberikan tulang punggung (back bone) komunikasi jarak jauh.
Akan
tetapi sebetulnya sebuah intranet tidak perlu sambungan ke internet untuk
berfungsi secara benar. Intranet menggunakan semua protokol TCP/IP, alamat IP,
dan protokol lainnya, klien, dan juga server.
Protokol
HTTP dan beberapa protokol internet lainnya (FTP, POP3, atau SMTP) umumnya
merupakan komponen protokol yang sering digunakan. Sebuah intranet dapat
dipahami sebagai sebuah versi pribadi dari jaringan internet, atau sebagai
sebuah versi dari internet yang dimiliki sebuah organisasi. Kegunaan intranet
antara lain:
a. Membuat perusahaan/institusi menjadi semakin
efisien, pendekatan yang dilakukan di sini biasanya membuat sistem informasi
manajemen yang berbasis Web dan database.
Jika MIS (Management Information
System)/ERP
telah ditata dengan baik, dan didukung oleh sistem back-office yang mumpuni, maka langkah selanjutnya biasanya
mengarah kepada e-commerce (berdagang/transaksi
melalui internet).
b. Membuat perusahaan/institusi menjadi lebih
kompetitif di bidangnya, bahkan jika memungkinkan menjadi pemimpin di
industrinya. Membuat sebuah badan/institusi menjadi lenih kompetitif hanya
mungkin dilakukan jika kita dapat mengolah secara baik sumber daya manusia dan
sumber daya pengetahuan yang ada di internal perusahaan/badan tersebut.
3.2 Sistem Informasi Berbasis Komputer Pizza Hut
Penggunaan
sistem informasi berbasis komputer (Computer-Based
Information System) yang
digunakan oleh Pizza Hut untuk mendukung keseluruhan kegiatan perusahaan terlihat pada masing-masing
bidang yakni:
Sistem informasi yang digunakan
Sistem informasi yang digunakan Pizza hut
-
Melayani transaksi penjualan
-
Membantu dalam me-record pembelian pelanggan
-
Melacak persediaan
-
Membayar gaji karyawan
-
Pembelian bahan baku
-
Mengevaluasi trend penjualan atau sales
performance lainnya
3.2.1
Sistem Informasi sebagai penentu Keputusan managerial
Secara struktural, proses pembuatan keputusan
manajerial terdiri dari beberapa tahap yaitu:
1.
Identify problems and opportunities
Dalam hal ini Pizza Hut menangkap kesempatan
untuk melayani pangsa pasar baru yaitu internet user karena perubahan perilaku
konsumen dari offline ke online.
2. Help generate and evaluate decision
alternative
Aktivitas operasional diterjemahkan ke dalam sistem
otomatis, seperti yang dapat dilihat didalam website, pelanggan dapat memilih
jenis topping yang disukai. Dengan mengetahui jenis topping yang digemari
konsumen saat itu, maka hal ini dapat dijadikan sebagai salah satu cara yang
efektif dalam menganalisa keunggulan superior dari suatu produk.
Setelah mengetahui dan menganalisa hal-hal
startegis yang mampu menciptakan keunggulan bersaing, maka tahap yang ketiga
yaitu menerapkannya pada perusahaan.
Proses pembuatan keputusan dengan adanya system
yang dapat digunakan dalam peramalan bisnis, manajemen persediaan dan juga
manajemen sumber daya manusia, maka hal-hal tersebut dapat membantu manajer
dalam membuat keputusan manajerial yang lebih baik serta memiliki strategic competitive advantage. Misalnya suatu
pengambilan keputusan dalam hal pembelian
bahan baku, apakah harus ditambah atau tidak dilanjutkan pembeliannya, dimana
hal ini nantinya akan terkait dengan pengaturan persediaan sehingga pemborosan
biaya tidak terjadi. Selain itu dengan adanya peramalan bisnis maka pihak
manajerial dapat mengambil keputusan investasi apa yang memang dibutuhkan saat
ini dan di masa yang akan
datang.
3.2.3 Keunggulan strategis
Melalui sistem
Informasi yang digunakan,konsumen dapat melakukan pemesanan secara online atau
mencari restoran terdekat (dengan fasilitas layanan store finder) dan juga bisa
mendapatkan kupon potongan harga secara gratis melalui situs tersebut. Hal-hal
seperti ini dapat menarik pelanggan-pelanggan baru dan bersaing dengan restoran
kompetitor. Melalui sistem informasi perusahaan juga dapat melakukan
diferensiasi produk melalui competitive
recipes sehingga menghasilkan inovasi produk yang sesuai dengan keinginan
pelanggan.
Sistem informasi yang
ada, dapat menunjang fasilitas delivery
order sehingga produk diterima konsumen dalam keadaan panas (fresh from the oven) dengan harga yang sesuai (value
priced application). Melalui penggunaan
system informasi efisiensi operasional perusahaan dapat tercapai. Sistem
informasi pun berperan menunjuang kegiatan memperkenalkan inovasi bisnis dari
perusahaan.
3.3 Penggunaan Sistem Informasi Pizza Hut Pada
Perusahaan Lain.
Keberhasilan penerapan system infomasi manajemen
pada perusahaan Pizza Hut menjadi inspirasi perusahaan lain untuk mengikuti
jejak Pizza Hut tersebut
Kesuksesan Pizza Hut dengan metode Sistem
Informasi berupa Point of Sales System (POS) dan Enterprise Collaboration System (ECS) melalui website http://www.pizzahut.com/ kemudian
diterapkan di perusahaan-perusahaan yang benaung dibawah YUM! Dan kemudian juga
di adopsi oleh perusahaan lain misalnya McDonalds. Kesuksesan Pizza Hut dengan
web-sitenya meminimalisir proses trial dan error yang dilakukan oleh
McDonald’s.
Pada Awal bulan Mei
2003, Mc Donalds mengumumkan rencana penghapusankerugian sebesar $170 juta
untuk diskontinuitas pada bulan desember 2002 dari jaringan innovate digital
yang global dan real-time, nilai ini
hanyalah sebagian kecil dari total $1 Milyar yang dianggarkan McDonald’s untuk
biaya innovate yang dimulai per
Januari 2001. Sistem informasi didesain untuk membuat manajemen MCDonald’s
mengetahui berapa miliar pastel burger, roti kismis, dan nugget ayam dikonsumsi
disembarang atau di semua toko pada setiap waktu dalam satu hari. Setiap detail
dari setiap waktu dalam satu hari. Setiap detail dari setiap property
diharapkan tersedia dalam real-time.
Dengan pertumbuhan
jumlah restoran sebanyak 1700 rumah makan baru dalam satu tahun membuat
McDonald’s ingin menciptakan alat untuk mengendalikan kualitas kunci yang
membentuk sukses suatu rantai makanan cepat saji secara konsistens. Para
eksekutif McDonald’s menginginkan suatu sistem informasi yang bisa memonitor
dan mungkin mempengaruhi pada basis menit demi menit kemampuan perusahaan untuk
membuat produk konsisten kepada pelanggan secara cepat. Jika dihubungkan ke
setiap bagian kunci dari peralatan di setiap toko, jaringan digital real-time
akan mengizinkan McDonald’s memberikan layanan pelanggan yang lebih baik dengan
menggunakan teknologi komunikasi dan informasi untuk memonitor kualitas minyak
yang digunakan untuk menggoreng, atau untuk memastikan bahwa masing-masing roti
kismis dibakar padatingkat kegaringan yang sesuai.Itu akan member para
eksekutif McDonald’s suatu pandangan terperinci menyangkut keseluruhan sistem
real-time. Penjualan, waktu layanan, susunan kepegawaian, data rantai
persediaan, lokasi vendor, peralatan perbaikan pesanan, dan semua angka
kenyataan lain yang dilacak McDonald’s dengan sistem yang dikembangkan secara
internal,yang umumnya membuat data tersedia untuk pengambil keputusan dalam
satu minggu atau lebih, bisa dicapai dalam detik melalui Internet.
KESIMPULAN
Sistem
Informasi yang diterapkan di Pizza Hut yang mencakup Operating Support System
(OSS) dan Managing Support System (MSS) telah di seting sesuai dangan visi
perusahaan yaitu memuaskan pelanggan. Sehingga setiap peningkatan penjualan,
peningkatan outlet, kendala-kendala operasional tidak berpengaruh terhadap
kualitas pelayanan Pizza Hut.
Pizza Hut dengan tipe Sistem Informasi ini bisa
bersaing dengan kompetitor-kompetitor lain karena keunggulan strategik yang
dimiliki oleh Pizza Hut dapat dipertahankan dan juga dapat diarahkan kepada
pengembangan pengembangan produk lain yang bertujuan untuk meningkatkan
kualitas pelayanan kepada pelanggan.
DAFTAR PUSTAKA
http://en.wikipedia.org/wiki/Yum!_Brands diakses pada 26
desember 2013 budinugroho24.wordpress.com, diakses
pada 26 desember 2013
Laudon,
Kenneth & Jane. (2012). Sistem
Informasi Manajemen, Edisi 10. Jakarta:
Salemba Empat.
O’Brien,
James. (2006). Pengantar Sistem
Informasi, Edisi 12. Jakarta: Salemba
Empat.
Sistem Informasi Management, Pusat Pendidikan
dan pelatihan Pengawasan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), 2007
www.swa.co.id diakses pada 1 desember 2013 www.yum.com diakses pada 26
desember 2013 yeyennurlinapurnama.blogdetik.com.
diakses pada 26 desember 2013 yudithcom.blogspot.com diakses pada 1 desember
2013
Komentar
Posting Komentar